"Beautiful face are everywhere, but beautiful minds are hard to find."
Tampilan luar mudah dipoles, maka tertutuplah
noda-noda yang ada oleh make up. Jadilah kulit wajah yang aslinya gelap dengan
bintik-bintik bekas jerawat menjadi putih mulus karena dempul yang tebal,
merona lah bibir yang kusam oleh pulasan lipstik, dipakailah high heels agar
tubuh terlihat lebih jenjang. Semua berlomba memperbaiki penampilan fisik
sesempurna mungkin, berharap dikagumi setiap lawan jenis yang melihat tapi lupa
memperbaiki diri yang di dalam. Ada yang cantik parasnya, molek fisiknya, tapi
karena busuk di dalam maka keluarlah perkataan kotor dari mulutnya, serampangan
sikapnya, tidak baik budi pekertinya, banyak mata terpana melihat wajah cantik
wanita seperti ini, tapi pesonanya langsung sirna seketika saat sudah kenal
pribadinya. Bahkan pria nakal sekalipun jauh di lubuk hati selalu menginginkan
wanita baik.
Waktu sekolah dulu, aku kenal dua orang teman
perempuan. Sebut saja orang pertama ini si A, pertama kali aku liat dia waktu masa
pengenalan sekolah sampe gak berkedip beberapa detik saking terpana liat
wajah yang cakepnya gak ketulungan waktu itu (padahal saya perempuan lho,
bisa ditebak gimana ekspresi yang laki.) Kalau di gambarkan si A ini cantiknya
kayak artis Nabila Syakieb, dari mukanya emang keliatan banget ada turunan
arab. Bayangin, ditengah-tengah muka kita-kita yang pas-pas an ada cewek yang
wajahnya kayak malaikat bok, body nya persis model, tinggi, putih, mancung, proporsional, udah
deh lengkap. Seiring berjalannya waktu, pas kelas 2 kebetulan aku sekelas
bareng A, dan barulah disitu aku paham kalau daya tarik fisik itu Cuma sesaat.
Jadi meskipun si A ini dari sisi fisik paling oke, tapi dalam hal lain seperti attitude, intelegensi, cara bicara,
sikap, over all kurang sekali, bahkan dia di anggap cewek aneh dan dulu itu kan
jaman-jaman nya suka ada angket kelas kayak milih tercantik, terganteng,
terpintar, terbaik, dll. Fakta menariknya adalah si A ini gak pernah sekalipun
dapet predikat tercantik meskipun nyatanya dari luar fisik dia paling oke, dan
karena sikap nya yang aneh juga cowok-cowok malah ilfeel sama cewek secakep A.
Di lain sisi, aku ketemu juga sama temen lainnya
kita sebut aja B. Dia bukan cewek cantik kayak A, (memang cantik itu relatif,
tapi seenggaknya kita bisa bedain kan ya mana yang umumnya di sebut cantik,
sama yang standar-standar aja) Nah B ini, tipikal perempuan yang kalau pertama
ketemu gak bikin orang terpana sambil bilang “WOW” dalam hati kayak waktu
ketemu A, tapi kalau udah ngobrol sama si B ini yaaaaaah...... memancarlah itu
yang namanya inner beauty. Dari B inilah aku dapet definisi sebenarnya dari #MemesonaItu adalah pancaran jiwa yang
baik. Pokoknya kalo ngobrol sama B rasanya itu nyamaaaaan banget, orangnya
lembut, senyumnya tulus, tuturkata nya halus, di tambah B ini emang perempuan
cerdas dan terkenal baik akhlaknya, gak pernah pilih-pilih temen, karena
kepribadian yang baik inilah B jadi dikenal sebagai perempuan kelas atas,
banyak cowok ngantri buat dia tapi dia tipe cewek yang punya integritas dan gak
murahan, alhasil makin tinggilah kelas dia dibanding cewek lainnya, bahkan dia sering disebut cewek papan atas. Ini juga
yang aku pelajari, secakep apapun fisik kalo gak ada otaknya, pesona fisik
memudar 50%, ditambah lagi kalau attitude kamu gak ada hilanglah sudah pesona
fisik tertutup sama pribadi buruk.
So, siapapun kita, seperti apapun rupa kita, selama
kita bisa bikin oranglain bahagia, mau bantu mereka, bikin mereka senang, kita
pasti akan jadi orang yang diterima dengan baik cause kindness make you the most beautiful person in the world, no
matter what you look like.
Comments
Post a Comment