Rahasia Pak Martedjo.


Dulu waktu kecil, keluargaku sempat kesulitan ekonomi. Waktu itu karir orgtua ku blm sebaik sekarang. Semua nya baru di rintis. Kami sering pindah pindah kontrakan karena keadaan ekonomi. Saat sulit itulah, ada sahabat karib ayahku nama nya pakde Joni yg menawarkan bantuan untuk tinggal di rumah yg tidak di tempati. Gratis. Tidak usah bayar. Dan tanpa harapan imbalan apapun. Sebenarnya dia bukan pakde kandung yg ada hubungan keluarga, karena saking dekatnya ayah sama pa Joni kami akhirnya sudah seperti saudara. 

Bayangkan, kami akhirnya tinggal 8 tahun di rumah beliau, secara gratis. Rumah tua itu memiliki halaman yg luas dan banyak pohon buah-buahan di halamannya, rumahnya sederhana, panggung, dan kayu tua. Tapi dari situ lah rezeki dan karir orangtua ku mulai berkembang. Dulu waktu SD aku sering bertanya dalam hati. Kapan kiranya aku punya rumah sendiri, kamar sendiri yang nyaman. Kini Tuhan memberikan karunia Nya kepada kami. Hidup rasanya berbalik 180 derajat. Dulu waktu smp dompetku hampir selalu kering, bahkan uang 500 rupiah sangat berharga (mungkin ini keliatan lebay, tp aku bener2 ngalamin rasa nya gak ada uang itu gimana.) Hari ini aku hampir bisa membeli apapun, bahkan barang jutaan rupiah bisa langsung kumiliki dalam sehari. Tapi aku tidak mau jadi boros dan hambur, karena pernah mengalami  masa sulit, aku jadi lebih menghargai uang dan barang yang sedikit. Fyi, pakde Joni adalah menantu kakek tua bernama Martedjo. Pak Martedjo lah pemilik rumah yang sebenarnya yang dengan baik hati meminjam kan rumahnya untuk membantu kami, 8 tahun, secara gratis. Semoga Allah selalu membalas kebaikan hati bapak.

Kemarin, kami mampir ke rumah keluarga mbah martedjo. Mbah sudah tua, istrinya sudah meninggal. Beruntungnya anak dan menantunya baik sekali, mbah di bawa tinggal ke bogor dan dibuatkan rumah kayu dengan halaman luas dan asri. Meskipun rumahnya sederhana (seperti di foto) tapi begitu masuk rasanya nyaman sekali. Kalau pagi sinar matahari hangat datang menyinari bagian depan rumah mbah. Ngobrol dengan mbah Martedjo sangat menyenenangkan buat ku. Beliau adalah satu-satunya orang di usia hampir 90 tahun yang masih segar, tajam ingatannya, bahkan bisa baca koran tanpa kacamata!!!. Kakek ku saja yang baru 70 tahun sudah terkena penyakit pikun, susah berjalan, cepat capek, dll sementara mbah Martedjo masih bisa angkat barbel dan senam tangan 100 kali sehari. This is super cool, i said on my mind. I should know what he did. Lalu mbah memberikan beberapa nasihat yang sangat berharga. Kata beliau kalau mau tetap segar meski umur sudah tua lakukan hal berikut ini :

1. Pikiran harus tenang
2. Jangan sedih, nanti cepet tua, terus cepet mati
3. Sabar. Tahan diri dari marah & ngomong jelek
4. Silaturahmi sama keluarga terutama yang miskin
5. Jangan mendendam
6. Jangan berhutang
7. Olahraga setiap hari
8. Kalau mau mata tajem lagi, pergi ke laut pas siang hari lalu liat garis horizon secara rutin.

Terimakasih mbah. Mbah orang baik. meski udah tua selalu ingin membantu orang lain. Pantas Tuhan memberi anak dan menantu yang beriman dan lingkungan yang baik juga. Semoga mbah sehat selalu, dan di ridhoi Allah. Amin

glad to see you mbah :)



Comments

Masukkan kata kunci